Macam Macam Operating Sytem Open Source


Hai Sobat Ilmu Open Source Sekalian :)
Bertemu lagi dengan postingan saya ini ><

Akhirnyaa , bisa posting di blog ini lagi ><
Setelah beberapa hari yang lalu sempat sakit, sehingga memaksa saya sendiri untuk menghentikan rutinitas sementara /.\ 

Ya , syukurlah sekarang sudah lumayan baikan dan bisa melanjutkan menulis di blog ini lagi :3

Oke, kita langsung ke topik postingan kali ini ><
Topik kali ini adalah, mengenal apa saja Operating System yang menggunakan Open Source.
Seperti yang kita ketahui, banyak sekali jenis jenis Operating System yang sudah digunakan masyarakat. Baik itu Windows dan Linux yang sudah banyak di pakai oleh orang, serta masih banyak lagi lainnya.

Linux, seperti yang kita ketahui juga, adalah Operating System yang termasuk Open Source Operating System, yang artinya seluruh orang diperbolehkan untuk ikut serta dalam pengembangan nya dan memperbaharui versi nya, atau membuat versi baru Operating System tersebut

Selain Linux, ada juga beberapa Operating System yang menggunakan Open Source.
Berikut ini adalah Beberapa Operating System Open Source yang saya ketahui setelah bertapa dan menjelajah ruang dunia maya :3 hehehe

1. Unix
Termasuk sistem operasi yang paling awal ada untuk komputer. Merupakan induk dari sistem operasi linux. Unix atau UNIX adalah sebuah sistem operasi komputer yang diawali dari project Multics (Multiplexed Information and Computing Service) pada tahun 1965 yang dilakukan American Telephone and Telegraph AT&T, General Electric (GE), dan Institut Teknologi Massachusetts (MIT), dengan biaya dari Departemen Pertahanan Amerika (Departement of Defence Advenced Research Project, DARPA atau ARPA), UNIX didesain sebagai Sistem operasi yang portable, multi-tasking dan multi-user.
Berikut beberapa Versi dari Unix

NamaVendor
AIXIBM
A/UXApple (Macintosh)
BSDUniversity of California
DG/UXData General
HP/UXHawlette-Packard
MS/UXNEC
PC/IXInteractive System Corporation
SCO UNIXSCO
SINIXSiemens
ULTRIXDEC
UNICOSCray Research
UNIXAT&T, SCO, Sun Microsystem
VENIXVenturaCom, Inc
XENIXSCO / Microsoft
UNIXWARECALIFORNIA
2. MINIX
Minix adalah sebuah sistem operasi keturunan UNIX yang bersifat open-source, yang dibuat berdasarkan arsitektur microkernel. Kernel sistem operasi ini dibuat oleh seorang profesor di Vrije Universiteit Amsterdam, Belanda yang bernama Andrew Stuart Tanenbaum yang pada awalnya ditujukan untuk tujuan edukasional. Minix juga menjadi inspirasi bagi Linus Torvalds untuk membuat kernel Linux.

3. BSD (Berkeley Software Distribution)
Berkeley Software Distribution (BSD) pertama kali dibangun dan dikembangkan oleh Computer System Research Group (CSRG) di University of California at Berkeley (UCB), BSD pertama kali keluar pada akhir 1977 sebagai paket tambahan dan patch dari AT&T UNIX versi 6, yang mana waktu itu beroperasi pada mesin PDP-11 minicomputer.BSD dibuat, dikembangkan, dan digunakan secara “Bebas” sebagai perlawanan terhadap lisensi UNIX yang dimiliki oleh AT&T dan oleh karena itu BSD mempunyai lisensi tersendiri yang memungkinkan setiap orang bebas melakukan pengembangan, dan menggunakan kode sumber BSD. Pada tahun 1993, versi 4.4BSD dirilis sebagai sebuah Sistem Operasi yang utuh.

4. GNU Linux
Linux adalah sebuah kloning UNIX, ditulis benar-benar dari bawah lebih dari satu dekade lalu. Linux sama dengan BSD dalam banyak hal, namun BSD telah mempunyai budaya yang telah lama, serta lebih ramah terhadap dunia komersial. Sistem Operasi ini dibuat oleh Linus Torvald dan berkembang sedemikian cepatnya sehingga hampir bisa melampaui jumlah pengguna Windows di dunia. Linux bisa didapatkan dalam berbagai distribusi (sering disebut Distro). Distro adalah bundel dari kernel Linux, beserta sistem dasar linux, program instalasi, tools basic, dan program-program lain yang bermanfaat sesuai dengan tujuan pembuatan distro. Ada banyak sekali distro Linux, diantaranya :
  • RedHat, distribusi yang paling populer, minimal di Indonesia. RedHat merupakan distribusi pertama yang instalasi dan pengoperasiannya mudah.
  • Debian, distribusi yang mengutamakan kestabilan dan kehandalan, meskipun mengorbankan aspek kemudahan dan kemutakhiran program. Debian menggunakan .deb dalam paket instalasi programnya.
  • Slackware, merupakan distribusi yang pernah merajai di dunia Linux. Hampir semua dokumentasi Linux disusun berdasarkan Slackware. Dua hal penting dari Slackware adalah bahwa semua isinya (kernel, library ataupun aplikasinya) adalah yang sudah teruji. Sehingga mungkin agak tua tapi yang pasti stabil. Yang kedua karena dia menganjurkan untuk menginstall dari source sehingga setiap program yang kita install teroptimasi dengan sistem kita. Ini alasannya dia tidak mau untuk menggunakan binary RPM dan sampai Slackware 4.0, ia tetap menggunakan libc5 bukan glibc2 seperti yang lain.
  • SuSE, distribusi yang sangat terkenal dengan YaST (Yet another Setup Tools) untuk mengkonfigurasi sistem. SuSE merupakan distribusi pertama dimana instalasinya dapat menggunakan bahasa Indonesia.
  • Mandrake, merupakan varian distro RedHat yang dioptimasi untuk pentium. Kalau komputer kita menggunakan pentium ke atas, umumnya Linux bisa jalan lebih cepat dengan Mandrake.
  • WinLinux, distro yang dirancang untuk diinstall di atas partisi DOS (WIndows). Jadi untuk menjalankannya bisa di-klik dari Windows. WinLinux dibuat seakan-akan merupakan suatu program aplikasi under Windows.
Dan masih banyak distro-distro lainnya yang telah tersedia maupun yang akan muncul.

5. Sun Solaris
Solaris adalah salah satu UNIX yang paling dikenal dunia. Solaris dibuat oleh Sun Microsystem. Solaris berjalah pada high−end hardware yang dapat mendukung puluhan processor, GB RAM, serta harddisk. Ia banyak digunakan sebagai platform oleh aplikasi enterprise, seperti Oracle. Solaris didesain untuk berjalan pada processor SPARC yang diproduksi oleh SUN. Karena SUN mengontrol sendiri hardware dan software, mereka dapat mengembangkan system dengan fitur2 menarik, seperti, hot-swappable RAM, mainboard, harddisk, CPU.

6. Syllable Desktop
Syllable adalah sebuah OS gratis dan open source yang dicabangkan dari AtheOS, tiruan AmigaOS pada tahun 2002, Syllable Desktop merupakan OS yg ringan dan cepat, cocok uuntuk home and small office users.

7. AROS Research Operating System
AROS adalah sebuah OS open source ringan yang didesain untuk tidak saja kompatibel dengan AmigaOS 3.1, tetapi juga lebih baik dari Amiga. Proyek ini dimulai pada tahun 1995 dan hari ini dapat dioperasikan di perangkat keras berbasis PowerPC dan IBM PC. AROS juga mengemas sebuah emulator yang dapat mengoperasikan aplikasi-aplikasi Amiga.

8. OpenGEM
GEM (Graphical Environment Manager) mulai hidup pada tahun 1985 sebagai shell grafis Digital Research untuk CP/M. Dibuat dengan cara untuk MS-DOS dan interface Atari ST. Kaldera, yang berakhir memiliki GEM, open-source di tahun 1999. Sejak itu, para penggemar memperbarui dan memperpanjang kode, yang biasanya dirilis sebagai FreeGEM atau OpenGEM.

Sekian dulu untuk kali ini , sebenar nya masih saaangat banyak lagi Operating System yang menggunakan Open Source, jikalau ada kesempatan lagi, bisa saya sambung lagi :)

Mohon maaf bila ada salah ketik , atau salah tulis.
Semoga postingan kali ini bisa menambah ilmu para sobat Ilmu Open Source sekalian :)
See U Bye Bye ~
 

10 Kriteria Pembuatan Software Open Source


Hai Sobat Ilmu Open Source Sekalian :)
Bertemu lagi dengan postingan saya ini ><

Hihi, mumpung hari ini lagi free nih, saya bisa membuat dua postingan sekaligus \(^^)/ yeay
Kalau sebelum nya saya sudah menjelaskan tentang apa itu Source Code.
Nah, kalau sekarang saya ingin membahas tentang Kriteria Yang Harus Di Penuhi dalam Pembuatan Software Open Source.

Tahu-kah sobat sekalian , dalam pembuatan Software Open Source itu sendiri, dibutuhkan beberapa kriteria yang harus di penuhi terlebih dahulu sebelum Software tersebut bisa disebut sebagai Software Open Source.

Setelah persyaratan dan kriteria sudah terpenuhi, barulah Software itu bisa disebut sebagai Software Open Source.

Oke , langsung ke topik postingan kali ini, berikut adalah Kriteria yang harus dipenuhi sebelum suatu Software disebut sebagai Software Open Source

1. Distribusi Ulang Secara Bebas
Lisensi yang digunakan tidak boleh membatasi siapa pun untuk menjual atau mendistribusikan ulang. Baik distribusi ulang secara terpisah maupun digabungkan dengan program lain. Lisensi tidak boleh men-syaratkat royalti atau semacamnya bila program tersebut akan dijual.

Alasan Logis : Dengan mensyaratkan distribusi ulang secara bebas, hilangnya manfaat jangka panjang demi hasil penjualan jangka pendek dapat dieliminasi.

2. Kode program (Source Code)
Distribusi program harus menyertakan Source Code, dan harus mengizinkan distribusi Source Code sebagaimana halnya bentuk yang sudah dikompilasi (bentuk binari/executable). Jika program tidak didistribusikan bersama Source Code, harus ada publikasi/penjelasan yang memadai bagaimana caranya mendapatkan Source Codenya. Biaya yang diperlukan untuk mendapatkan Source Code tidak boleh lebih dari biaya reproduksinya atau tersedia untuk didownload (diunduh) melalui internet. Source Code harus menjadi bentuk yang lebih disukai jika programmer ingin memodifikasi programnya. Source Code tidak boleh diubah atau dibuat mnejadi tidak jelas dengan sengaja. Bentuk intermediate juga tidak diijinkan, misalnya keluaran dari preposesor atau translator.

Alasan Logis: Akses ke source code yang jelas diperlukan untuk mengembangkan dan memodifikasi program. Agar hal tersebut dapat dilakukan dengan mudah, maka akses ke source code juga harus dimudahkan

3. Hasil Modifikasi atau Turunan
Lisensi harus mengijinkan modifikasi atau pembuatan turunan dari program tersebut, dan harus mengizinkan program yang diturukan untuk dilisensikan dengan lisensi yang sama dengan program aslinya.

Alasan Logis : Ketersediaan akses untuk membaca source code saja tidak cukup untuk mendukung peer review secara independen dan pengembangan evolusioner yang cepat. Agar hal tersebut dapat terjadi, diperlukan eksperimen pada source code dan distribusi ulang hasil modifikasinya

4. Integritas Programmer Asli
Lisensi dapat melarang Source Code untuk didistribusikan dalam bentuk yang sudah dimodifikasi bila mengijinkan distribusi patch beserta Source Codenya untuk memodifikasi program pada saat Build time. Lisensi harus secara eksplisit mengijinkan distribusi program yang dibangun dari Source Code yang telah dimodifikasi. Lisensi dapat mensyaratkan program turunan agar menggunakan nama atau vesi yang berbeda dengan program yang asli.

Alasan Logis : mendorong terjadinya banyak pengembangan dan perbaikan adalah hal yang sangat baik, namun para pengguna berhak untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab terhadap aplikasi yang mereka gunakan. Sebaliknya, sang pembuat program dan pemeliharanya (maintainer) juga berhak untuk mengetahui apa harus mereka dukung dan untuk menjaga reputasi mereka. Dengan demikian, sebuah lisensi Open Source harus menjamin agar Source Code tersedia, namun dapat mensyaratkan agar Source Code didistribusikan dalam bentuk pristine (masih asli dari sang pembuat, belum ada modifikasi dari pihak lain) ditambah dengan patch. Dengan cara ini, perubahan yang tidak resmi dapat dibuat dan disediakan, namun dapat dibedakan dari source aslinya

5. Tidak Ada Diskriminasi Pada Orang Atau Kelompok Orang
Lisensi tidak boleh membatasai orang atau kelompok orang untuk menggunakan atau terlibat dalam proses pengembangan program Open Source.

Alasan Logis : Untuk mendapatkan manfaat yang optimal dari proses pengembangan aplikasi Open Source, maka tingkat perbedaan orang atau kelompok orang yang terlibat dalam prosesnya  juga harus maksimal. Setiap orang harus memiliki hak yang sama untuk berkontribusi pada proyek Open Source apa pun. Dengan kata lain, tidak boleh ada larangan bagi siapapun untuk terlibat dalam proses pengembangan Open Source

6. Tidak Ada diskriminasi Dalam Bidang Penggunaannya
Lisensi tidak boleh membatasi seseorang untuk menggunakan program yang dimaksud dalam bidang tertentu. Misalnya, lisensi tidak boleh membatasi penggunaan program dalam bidang penelitian, pendidikan, atau digunakan untuk menjalankan bisnis.

Alasan Logis : Hal ini dimaksudkan agar penggunaan Open Source meluas dan tidak terjebak pada batasan untuk digunakan sebagai alat bantu dalam dunia bisnis komersial. Pengguna komersial justru diharapkan bergabung dengan komunitas Open Source dan tidak merasa dikecualikan dalam menggunakan program Open Source

7. Distribusi Lisensi
Hak-hak yang melekat pada program harus dapat diterapkan pada seluruh pengguna tanpa memerlukan tambahan lisensi.

Alasan Logis : klausa ini dimaksudkan untuk menghindari penutupan software secara tidak langsung.

8. Lisensi Tidak Boleh Spesifik pada Produk tertentu
Hak-hak yang melekat pada program tidak boleh mensyaratkan program tersebut mnejadi bagian dari distribusi software tertentu. Jika program tertentu digunakan atau didistribusikan secara terpisah dari distribusi softwarenya, namun tetap mengikuti lisensi berlaku pada program tersebut, maka seluruh pihak yang menerima atau menggunakan program tersebut harus menerima hak yang sama dengan mereka yang mendapatkannya bersama distribusi software aslinya.

Alasan Logis : klausul ini mencegah jenis jebakan lisensi yang lain.

9. Lisensi Tidak Boleh Membatasi Software Lain
Lisensi tidak boleh membatasi software lain yang didistribusikan bersama program yang dilisensi-kan. Misalnya, lisensi tidak boleh memaksa bahwa program lain yang didistribusikan dalam media yang sama harus merupakan software yang open source.

Alasan Logis: Distributor software open-source memiliki hak untuk menentukan pilihan mengenai software mereka. Lisensi GPL (GNU General Public License) juga mengadaptasi hal ini. Software yang menggunakan pustaka berlisensi GPL hanya diharuskan berlisensi GPL bila membentuk satu software yang sama, bukan pada software apa saja yang didistribusikan bersamanya

10. Lisensi Harus Netral Terhadap Teknologi
Penyediaan lisensi tidak boleh mengharuskan penggunaan teknologi atau tampilan grafis tertentu.

Alasan Logis : Penyediaan lisensi ini ditujukan secara spesifik pada lisensi yang mengharuskan adanya tindakan yang secara ekplisit menunjukkan ekspresi persetujuan dan mengadakan kontrak antara pengguna software yang dilisensikan dengan pembuat lisensinya. Penyediaan lisensi yang mengharuskan “click-wrap” dapat menimbulkan konflik dengan beberapa metode penting dalam distribusi software seperti misalnya: download melalui FTP  (File Transfer Protocol), CD-ROM berisi kumpulan aplikasi, atau mirror web; beberapa di antaranya dapat menghalangi atau mencegah penggunaan kembali kode program. Maka adaptasi penyediaan lisensi harus memungkinkan (a) distribusi software bisa dilakukan di jalur non-web yang tidak mendukung click-wrap pada proses download dan (b) kode program yang tercakup dalam lisensi (atau penggunaan kembali sebagian dari kode program yang tercakup) harus dapat dijalankan dalam lingkungan tanpa tampilan grafis yang tidak dapat mendukung dialog pop-up. 

Yak, itu tadi beberapa kriteria yang harus di penuhi terlebih dahulu sebelum suatu software disebut sebagai Software Open Source.
Memang lumayan banyak kriteria yang harus di penuhi, tapi dengan kriteria tersebut, kita bisa memajukan penggunaan Open Source menjadi lebih baik.

Sekian dulu postingan saya yang cukup panjang ini ><
Semoga bisa menambah ilmu para Sobat Ilmu Open Source Sekalian ><

See U Bye Bye ~
 

Pengertian Source Code


Hai sobat Ilmu Open Source :)
Bertemu lagi dengan postingan saya ini ><
Baru sempat buat postingan lagi nih >< hehe
Ya, memang saya sendiri belakangan ini sedang sibuk sibuk nya sebagai seorang siswa magang. Kerjaan di kantor ini itu yang menjadi tanggungan saya pun juga harus saya kerjakan x(
Tapi begitulah murid, harus tetap menjalankan tugas nya sebagai seorang Murid. *ini kok curhat ?

Kembali ke topik utama :3
Kali ini saya akan membahas tentang Source Code .
Apa Itu Source Code ?

Mungkin bagi orang orang yang baru belajar tentang penggunaan Open Source, masih belum terlalu mengerti tentang detail pengertian dari Source Code itu sendiri.

Source Code adalah basic dari segala pembuatan software. Source Code ini lah yang di gunakan para programmer untuk menerapkan penggunaan Open Source.

Di ibaratkan Source Code inilah yang menjadi tiang awal, atau fondasi dari software yang dibuat nya.
Nah , berikut saya akan jelaskan lebih rinci tentang apa itu Source Code

Dalam ilmu komputer, source code (atau disebut juga source) adalah kumpulan pernyataan atau deklarasi bahasa pemrogramman komputer yang ditulis dan dapat di baca manusia.

Source code memungkinkan programmer untuk berkomunikasi dengan komputer menggunakan beberapa perintah yang telah terdefinisi. Source Code merupakan sebuah program yang biasanya dibuat dalam satu atau lebih file teks, kadang-kadang disimpan dalam database yang disimpan sebagai prosedur dan dapat juga muncul sebagai potongan kode yang tercetak di buku atau media lainnya.

Banyaknya koleksi file source code dapat diatur dalam direktori, dalam hal ini mungkin juga dikenal sebagai Source Tree. Sebuah source code program komputer adalah kumpulan file-file yang diperlukan untuk mengkonversi dari manusia ke bentuk-dibaca beberapa jenis komputer-bentuk eksekusi. 

Souce Code mungkin akan diubah menjadi sebuah file eksekusi oleh kompilator, atau dijalankan secara langsung dari bentuk yang dapat di baca manusia dengan bantuan penterjemah. Source Code dari program proyek besar adalah kumpulan semua source code dari semua program komputer yang membentuk proyek.

atau lebih ringkas dan simple nya adalah seperti ini
Source Code adalah kumpulan dari beberapa kode bahasa pemrograman tertentu yang membentuk sebuah deklarasi / perintah yang dapat dibaca oleh komputer dan untuk menjalankan source code tersebut membutuhkan sebuah penterjemah dalam hal ini adalah software tertentu seperti 'Visual Studio' untuk dieksekusi / dikompile.

Source Code sangat sangat dibutuhkan dalam penggunaan Open Source, untuk sekarang ini sudah banyak sekali jenis jenis variabel dari Source Code itu sendiri, dikarenakan perbedaan fungsi Source Code dalam setiap software yang tentu nya juga berbeda.

Setiap Source Code mewakili suatu perintah yang dibuat oleh manusia untuk mem-program software tersebut, kemudian software tersebut menterjemahkan Source Code yang dibuat manusia untuk di eksekusi ( Di jalankan ). Sama halnya dengan bahasa manusia itu sendiri, Source Code itu beragam bentuk nya dan sedikit sulit untuk dipahami.

Sekian dulu untuk Pengertian Source Code menurut apa yang saya sudah dapatkan dan saya pelajari :)
Semoga bisa menambah ilmu bagi para sobat Ilmu Open Source sekalian :)

Mohon maaf apabila ada penjelasan yang salah, karena saya juga seorang manusia biasa yang tak luput dari kesalahan x(

See U Bye Bye ~ ><
 

Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Open Source


Hai Sobat Ilmu Open Source :)
Bertemu lagi dengan postingan saya ini ><
Akhirnya saya sempat juga untuk menulis lagi di blog ini , dikarenakan kesibukan magang, jadi saya cuma bisa mengejerkan blog ini di sela sela waktu luang saya saja :(
Jadi maafkan diriku kalau tidak terlalu sering update blog ini~ xD

Oke oke, kita langsung ke topik postingan kali ini,
Dari postingan saya sebelum sebelum nya, saya sudah membahas tentang pengertian dan perkembangan dari Open Source itu sendiri

Tapi, masih banyak orang yang bertanya tanya, sebenarnya, apa sih keuntungan dari penggunaan Open Source itu ? apa sih kerugian dari penggunaan Open Source itu ?
Oleh karena itu saya kali ini ingin menjelaskan keuntungan serta kerugian dari penggunaan Open Source.
Silahkan simak penjelasan dibawah ini

Sudah tidak bisa dipungkiri, bahwa sesuatu yang ada dunia ini , pasti memiliki pasangan.

Baik dan Buruk
Tua dan Muda
Sehat dan Sakit
Kuat dan Lemah

Begitu pula apabila ada Keuntungan , pasti ada juga Kerugian, dalam dunia Open Source pun juga ada Keuntungan dan Kerugian dalam penggunaan nya.

Keuntungan dalam Penggunaan Open Source adalah sebagai berikut :
  1. Adanya hak untuk mendistribusikan modifikasi dan perbaikan pada code.
  2. Ketersediaan source code dan hak untuk memodifikasi
  3. Tidak disandera vendor. Maksud dari disandera disini adalah tidak terikat oleh suatu undang undang tertentu yang mengharuskan pengguna apabila ingin mengubah atau memperbaiki code dalam suatu program harus meminta izin dari vendor ( pemilik asli )
  4. Open source menggunakan format data terbuka, sehingga data menjadi transparan dan bisa dengan bebas diproses di sistem komputer yang berbeda-beda, sambil tetap menjaga keamananya. Dengan demikian, konsumen tidak lagi terikat pada kemauan vendor untuk dapat menggunakan data-datanya.
  5. Banyaknya tenaga (SDM) untuk mengerjakan proyek.
  6. Proyek open source biasanya menarik banyak developer, misalnya: pengembangan web server Apache menarik ribuan orang untuk ikut mengembangkan dan memantau.
  7. Kesalahan (bugs, error) lebih cepat ditemukan dan diperbaiki.
  8. Dikarenakan jumlah developer-nya sangat banyak dan tidak dibatasi, Visual inspection (eye-balling) merupakan salah satu metodologi pencarian bugs yang paling efektif. Selain itu, source code tersedia membuat setiap orang dapat mengusulkan perbaikan tanpa harus menunggu dari vendor.
  9. Kualitas produk lebih terjamin.
  10. Evaluasi dapat dilakukan oleh banyak orang, sehingga kualitas produk dapat lebih baik. Namun, hal ini hanya berlaku untuk produk open source yang ramai dikembangkan orang. Tidak selamanya Open Source dikembangkan oleh banyak orang, karena bisa juga dilakukan oleh individual.
  11. Lebih aman (secure).
  12. Sifatnya yang terbuka membuat produk Open Source dapat dievaluasi oleh siapa pun. Public scrutinity merupakan salah satu komponen penting dalam bidang keamanan. Secara umum, Open Source memiliki potensi untuk lebih aman meskipun dia tidak terkendali secara otomatis. Namun, hal ini dapat tercapai, jika security by obscurity bukan tujuan utamanya.
  13. Hemat biaya. Sebagian besar developer ini tidak dibayar/digaji.
  14. Biaya dapat dihemat dan digunakan untuk pengeluaran yang tidak dapat ditunda, misal membeli server untuk hosting web.
  15. Tidak mengulangi development.
  16. Pengulangan (re-inventing the wheel) merupakan pemborosan. Adanya Source Code yang terbuka membuka jalan bagi seseorang programmeruntuk melihat solusi-solusi yang pernah dikerjakan oleh orang lain. Namun, pada kenyataannya tetap banyak pengulangan.
  17. User dapat membuat salinan tak terbatas, menjual atau memberikan bebas hasil lisensi.
  18. User dapat memodifikasi dan mengunci agar hanya kalangan terbatas yang dapat membaca kode dan memodifikasinya.
  19. Mencegah software privacy yang melanggar hukum.
Begitulah kurang lebih Kelebihan dalam penggunaan Open Source, sedangakan berikut kerugian dalam penggunaan Open Source :
  1. Kurangnya SDM yang dapat memanfaatkan Open Source. Dikarenakan ilmu tentang Open Source itu sendiri belum terlalu begitu banyak peminat nya, atau lebih tepat nya , sedikit sekali tempat untuk pembelajaran tentang Open Source itu ada, dan di tambah lagi ilmu Open Source bisa digolongkan sebagai ilmu menengah atas, jadi tingkat kerumitan ini yang membuat minat orang untuk mempelajari Open Source sangat sedikit
  2. Ketersediaan source code yang diberikan dapat menjadi sia-sia, jika SDM yang ada tidak dapat menggunakannya. SDM yang ada ternyata hanya mampu menggunakan produk saja, Jika demikian, maka tidak ada bedanya produk Open Source dan yang propriertary dan tertutup.
  3. Tidak adanya proteksi terhadap HaKI.
  4. Kebanyakan orang masih menganggap bahwa Open Source merupakan aset yang harus dijaga kerahasiannya. Hal ini dikaitkan dengan besarnya usaha yang sudah dikeluarkan untuk membuat produk tersebut. Karena sifatnya dapat di-abuse oleh orang-orang untuk mencuri ide dan karya orang lain.
  5. Kesulitan dalam mengetahui status project.
  6. Tidak ada garansi dari pengembangan.
  7. Limitasi modifikasi oleh orang – orang tertentu yang membuat atau memodifikasi sebelumnya.
  8. Untuk beberapa platform, contohnya JAVA yang memiliki prinsip satu tulis dan bisa dijalankan dimana saja, akan tetapi ada beberapa hal dari JAVA yang tidak competible dengan platform lainnya. Contohnya J2SE yang SWT – AWT bridge-nya belum bisa dijalankan di platform Mac OS.
  9. Open Source digunakan secara sharing, dapat menimbulkan resiko kurangnya diferensiasi antara satu software dengan yang lain, apabila kebetulan menggunakan beberapa Open Source yang sama.
Yap, itu tadi adalah beberapa Kerugian dalam penggunaan Open Source.

Sebenarnya, sangat banyak orang diluar sana yang mungkin ingin sekali mempelajari tentang Open Source, tapi dikarenakan tingkat kesulitan untuk pembelajaran Open Source sendiri juga tinggi,  jadi menurunkan semangat awal peminat yang ingin belajar tentang Open Source, Terlepas dari itu semua, penggunaan Open Source di zaman yang semakin maju ini, juga semakin banyak. Baik penggunaan secara individual maupun kelompok masyarakat

Sekian dulu postingan kali :) 
Semoga bisa menambah wawasan dan ilmu bagi para sahabat Ilmu Open Source Sekalian
See U Bye Bye~ ><
 

Perkembangan Open Source


Hai sobat Ilmu Open Source :)
Bertemu lagi dengan Postingan saya ini ><
Kalau di postingan sebelum nya , saya sudah membahas pengertian apa itu Open Source , kali ini saya berkesempatan untuk membahas tentang perkembangan Open Source itu sendiri ><
Kapan Open Source itu pertama kali Populer dikalangan masyarakat ? Siapa sih pencetus Open Source itu ? dan masih banyak lagi yang lainnya, Ingin Tahu ? Berikut ini Penjelasannya


Istilah open source sendiri baru dipopulerkan tahun 1998, sejarah Software Open Source sendiri bisa ditarik jauh ke belakang semenjak kultur hacker berkembang di laboratorium-laboratorium komputer di universitas-universitas Amerika seperti Stanford, Berkeley, Carnegie Mellon, and MIT pada tahun 1960-an dan 1970-an.
Awalnya tumbuh dari suatu komunitas pemrogram yang berjumlah kecil namun sangat erat dimana mereka biasa bertukar kode program, dan tiap orang bisa memodifikasi program yang dibuat orang lain sesuai dengan kepentingannya. Hasil modifikasinya juga mereka sebarkan ke komunitas tersebut.Perkembangan di atas antara lain dipelopori oleh Richard Stallman dan kawan-kawannya yang mengembangkan banyak aplikasi di komputer DEC PDP-10. 

Awal tahun 1980-an komunitas hacker di MIT dan universitas-universitas lain tersebut bubar karena DEC menghentikan PDP-10. Akibatnya banyak aplikasi yang dikembangkan di PDP-10 banyak jadi kadaluarsa. Pengganti PDP-10, seperti VAX dan 68020, memiliki sistem operasi sendiri, dan tidak ada satupun Free Software. Pengguna harus menanda-tangani non-disclosure agreement untuk bisa mendapatkan aplikasi yang bisa dijalankan di sistem-sistem operasi ini.


Karena itulah pada Januari 1984 Richard Stallman kemudian keluar dari MIT, agar MIT tidak bisa mengklaim Software yang dikembangkannya. Dan tahun 1985 dia mendirikan organisasi nirlaba Free Software Foundation (FSF). Tujuan utama organisasi ini adalah untuk mengembangkan Operating System. Dengan FSF Stallman telah mengembangkan berbagai Software, antara lain : gcc (pengompilasi C), gdb (debugger, Emacs/editor teks) dan lainnya, yang dikenal dengan Software GNU. Akan tetapi Stallman dan FSFnya hingga sekarang belum berhasil mengembangkan suatu kernel sistem operasi yang menjadi target utamanya. Ada beberapa penyebab kegagalannya, salah satunya yang mendasar adalah sistem operasi tersebut dikembangkan oleh sekelompok kecil pengembang, dan tidak melibatkan komunitas yang lebih luas dalam pengembangannya.

Sementara, pada tahun 1991, seorang mahasiswa S2 di Finlandia mulai mengembangkan suatu Operating System yang disebutnya Linux. Dalam pengembangannya Linus Torvalds melempar ke komunitas terbuka kode program dari Linux untuk dikembangkan bersama. Dalam perkembangannya kemudian komunitas Linux terus berkembang dimana kemudian akhirnya melahirkan distribusi-distribusi Linux yang berbeda seperti Slackware, Redhat, Debian, Bactrack dan lainnya yang hingga sekarang jumlahnya mencapai lebih dari 10. Bahkan Logo yang di gunakan di Blog ini sendiri saya ambil dari logo Linux Backtrack, karena desain logo nya yang unik serta terkesan keren :D. Kesemua distribusi tersebut walaupun berbeda, akan tetapi mempunyai pondasi yang sama yaitu kernel Linux dan librari GNU glibc.

Selain Software, kontribusi utama lain dari FSF adalah lisensi GPL (GNU public License), dimana lisensi ini memberi kebebasan bagi penggunanya untuk menggunakan dan melihat kode program, memodifikasi dan mendistribusi ulang Software tersebut dan juga jaminan kebebasan untuk menjadikan hasil modifikasi tersebut tetap bebas didistribusikan. Linus Torvalds juga menggunakan lisensi ini dalam pengembangan dasar Linux.

Seiring dengan semakin stabilnya rilis dari distribusi Linux, semakin meningkat juga minat terhadap Free Software untuk di sharing seperti Linux dan GNU tersebut, juga meningkatkan kebutuhan untuk mendefinisikan jenis peranti lunak tersebut.

Akan tetapi teminologi “free” yang dimaksud oleh FSF tidaklah mudah dipahami oleh kebanyakan orang. Sebagian mengartikan kebebasan sebagaimana yang dimaksud dalam GPL, dan sebagian lagi mengartikan untuk arti gratis dalam ekonomi. Kata-kata “free” ini juga membuat khawatir para eksekutif di dunia bisnis yang menganggap aneh keberadaan perangkat lunak gratis.

Kondisi ini mendorong munculnya terminologi “open source” dalam tahun 1998, yang juga mendorong terbentuknya OSI (Open Source Initiative) suatu organisasi nirlaba yang mendorong pemasyarakatan dan penyatuan “Open Source”, yang diinisiasi oleh Eric Raymond dan timnya.
Cukup panjang dan sudah lama juga sebenarnya istilah Open Source itu sendiri berkembang dalam kehidupan masyarakat sekarang, dan pasti masih akan terus berkembang kedepan nya, salah contoh nya adalah Operating System Android , yang di zaman dimana SmartPhone sudah beredar dan digunakan banyak kalangan , dari muda sampai yang tua, hampir semua SmartPhone, basis dari Operating System Mereka adalah Android. Android juga muncul sebagai Open Source, jadi perkembangan Android itu sendiri tidak lepas dari banyak orang yang mengembangkan Operating System tersebut

Sekian dulu tentang sejarah perkembangan Open Source di Masyarakat.
Semoga cukup membantu dan menambah pengetahuan kita tentang Open Source itu sendiri ^^
Akhir kata
See U Bye Bye~ ><
 

Pengertian Open Source


Hai Sobat Ilmu Open Source,
Wah, akhir nya saya bisa posting ilmu tentang open source nih >< yeay
ya dikarenakan jadwal yang padat, sehingga saya sangat sangat jarang bisa menyentuh blog ini T^T

Ya, tapi mumpung sekarang sedang senggang, saya akan membuat post pertama :3
Bagi kalian yang awam dengan "Open Source", pasti kalian masih bingung , apa sih arti dari Open Source itu sendiri ? Berikut penjelasannya

Open Source ( Indonesia : Sumber Terbuka ) , adalah sistem pengembangan yang tidak dikoordinasi oleh suatu individu / lembaga pusat, tetapi oleh para pelaku yang bekerja sama dengan memanfaatkan source code yang tersebar dan tersedia bebas (biasanya menggunakan fasilitas komunikasi internet)
Pola Open Source lahir karena kebebasan berkarya, tanpa intervensi berpikir dan mengungkapkan apa yang diinginkan dengan menggunakan pengetahuan dan produk yang cocok. Kebebasan menjadi pertimbangan utama ketika dilepas ke publik. Komunitas yang lain mendapat kebebasan untuk belajar, mengutak-ngatik, merevisi ulang, membenarkan ataupun bahkan menyalahkan, tetapi kebebasan ini juga datang bersama dengan tanggung jawab, bukan bebas tanpa tanggung jawab :D

Aplikasi atau Operating Sytem yang menggunakan sistem Open Source sendiri juga sebenarnya di untungkan, kenapa demikian ? Berkat adanya Open Source, kita bisa memperbaiki bug tanpa harus menunggu untuk di perbaiki oleh pihak yang membuat aplikasi atau Operating System tersebut.

Pada intinya konsep Open Source adalah membuka "Source Code" dari sebuah Software. Konsep ini terasa aneh pada awalnya dikarenakan Source Code merupakan kunci dari sebuah perangkat lunak. Dengan diketahui logika yang ada di Source Kode, maka orang lain semestinya dapat membuat perangkat lunak yang sama fungsinya. Open Source hanya sebatas itu. Artinya, dia tidak harus gratis. Definisi sumber terbuka yang asli adalah seperti tertuang dalam OSD (Open Source Definition)/Definisi sumber terbuka

Pergerakan Free Software dan Open Source saat ini membagi pergerakannya dengan pandangan dan tujuan yang berbeda. Open Source adalah pengembangan secara metodelogi, non-Free Software adalah solusi sub-optimal. Bagi pergerakan Free Software, non-Free Software adalah masalah sosial dan perangkat lunak bebas adalah solusi.

Sekian Dulu postingan saya kali ini :)
Semoga cukup membantu sobat sekalian untuk memahami apa itu Open Source :3
See U Bye Bye ~ ><







 

First Step


Hello Semua ~

Pengunjung Blog saya :)

Pertama saya ucapkan terima kasih sudah mau mampir ke blog saya yang sangat simple dan ala kadarnya ini.

Kedua, saya ingin memperkenalkan diri saya sendiri, karena ada peribahasa bilang kalo nggak kenal maka tak sayang :D

Perkenalkan , nama saya Kevin Hidayatullah, di panggil Kevin
Lahir di Denpasar 10 Desember 1997
Anak Pertama dari 3 Bersaudara
Sekarang Kelas XI SMK
Bertempat tinggal di Denpasar Bali

Kedepannya mungkin blog ini akan membahas segala tentang OPEN SOURCE , baik tentang apa itu open source, sampai bagaimana pengelolaan nya,

Sekian Dari Saya ^^

Terimakasih ~ See U Bye Bye ~